Minggu, 24 Juni 2012

PENGALIRAN PILAR KARAKTER


Sembilan Pilar Karakter merupakan salah satu muatan utama dan  ciri khas dari Kurikulum Pendidikan Holistik Berbasis Karakter yang dikembangkan oleh Indonesia Heritage Foundation. Tidak kurang dari 1700 sekolah Semai Benih Bangsa yang sudah mendapat pelatihan dan mengadopsi kurikulum ini dari IHF, sudah menerapkan pendidikan karakter di sekolahnya.  Karakter adalah prilaku baik yang memang harus dimiliki oleh setiap individu. Seseorang akan dapat menjalani kehidupannya secara terarah  manakala karakter yang ada didalam dirinya sudah tertanam dengan kokoh dan tercermin dari tingkah lakunya yang positif. 9 Pilar Karakter yang dikembangkan oleh IHF diambil dari nilai-nilai kebaikan yang bersifat universal. 9 Pilar Karakter merupakan tiang/pondasi perilaku yang harus kita perkokoh didalam diri para peserta didik. Adapun sembilan Pilar Karakter yang dirumuskan oleh IHF, yakni : Pilar pertama, Cinta Tuhan dan Segenap CiptaanNya; Pilar kedua, Kemandirian, Disiplin, dan Tanggung Jawab; Pilar ketiga, Kejujuran, Amanah, dan Berkata Bijak; Pilar keempat, Hormat dan Santun; Pilar kelima, Dermawan, Suka Menolong, dan Kerja Sama; Pilar keenam, Percaya Diri, Kreatif, dan Pantang Menyerah; Pilar ketujuh, Kepeminpina dan Keadilan; Pilar kedelapan, Baik dan Rendah Hati;  Pilar kesembilan, Toleransi, Kedamaian, dan Kesatuan; K4 (Kebersihan, Kerapian, Kesehatan, dan Keamanan). Pilar Karakter ini ditanamkan kedalam diri para siswa melalui dua teknik, yaitu teknik secara formal dan secara non formal.Metode Penerapan Pilar Karakter
         Bagaimana cara mengajarkan Karakter pada anak-anak, khususnya anak usia dini?.  Ternyata hal ini tidaklah rumit asalkan dilaksanakan secara konsisten dan terarah. Pilar Karakter ditanamkan oleh Guru pada setiap harinya, dipagi hari dengan durasi waktu antara 10 – 15 menit. Pilar Karakter ini ditanamkan kedalam diri para siswa melalui dua teknik, yaitu teknik secara formal dan secara non formal. Teknik pengaliran pilar karakter secara formal dibagi menjadi dua metode, yakni metode knowing-felling dan metode acting-feeling.  Metode knowing-feeling bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada anak mengenai suatu nilai karakter tertentu, yang dibarengi dengan menggali dan menggugah perasaan anak terkait pelaksanakan nilai tersebut. Media yang digunakan untuk metode knowing-feeling berupa buku pilar karakter, buku cerita, boneka angan, boneka jari atau wayang. Sedangkan untuk metode acting-feeling bertujuan agar anak mampu melakukan/ mempraktekkan nilai karakter yang sudah ia fahami dan mengenali perasaan yang muncul saat melakukan kebaikan.
    Untuk teknik pengaliran pilar secara non-formal, terintegrasi sepanjang kegiatan di sekolah, melalui pujian efektif, penyelesaian masalah anak dll. Dalam satu semester, ada lima Pilar Karakter yang disampaikan, sehingga 9 Pilar Karakter + K4 bisa ditanamkan kepada peserta didik dalam jangka waktu satu tahun ajaran. Dan untuk satu Pilar Karakter, waktu penyampaiannya sekitar 2-4 minggu, tergantung dengan berapa banyak konsep pada setiap Pilar nya. 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar